Kamis, 26 April 2012

HUT PERMAI KE 36


PERMAI didirikan pada hari Minggu 17 April 1977 dan disempurnakan berdasarkan hasil Musyawarah Umum II pada 18 Juli 2010 yang berlangsung di Aula Sultan Hasanuddin Kedutaan Besar Republik Indonesia Kuala Lumpur. PERMAI merupakan Organisasi Indonesia yang terbesar di Malaysia yang memiliki kekuatan besar karena dinamika keanggotaannya terdiri dari berbagai latar belakang. Namun demikian apabila tidak diarahkan untuk melakukan pencapaian tujuan bersama maka masing-masing anggota hanya akan melakukan aktifitas sesuai dengan kepentingan  masing-masing atau bahkan hanya melakukan kegiatan kelompok atau golongan tertentu saja. PERMAI berada di bawah naungan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur dan juga PERMAI bersifat non partisan dan non sectarian.
Bapak Suryana Sasteradiredja poto bersama dengan Pengurus PERMAI
Untuk itu organisasi  (PERMAI) sebagai alat pemersatu dan alat untuk mencapai tujuan bersama, tentunya membutuhkan kesiapan dan kebersamaan seluruh Pengurus dalam menjalankan tugasnya untuk dapat mengabdi bagi kepentingan bersama.
Tentunya PERMAI sebagai organisasi yang memiliki kreativitas dalam berkarya telah memiliki berbagai sarana dan prasarana yang legal berdasarkan peraturan organisasi maupun perangkat organisasinya, sehingga seharusnya melalui berbagai Biro yang dimiliki diharapkan dapat lebih dioperasionalkan secara optimal, sehingga akan sesuai dengan cita-cita PERMAI.

Maka kami mengajak para pengurus PERMAI yang saya cintai dan saya banggakan untuk merapatkan barisan dalam momen silaturahmi ini, khususnya dapat merefleksikan kembali hal-hal apa yang menjadi kebutuhan kita, maupun kebutuhan Bangsa dan Negara kita, menghormati dan mematuhi undang-undang negara Malaysia sehingga senantiasa dapat selalu kita komunikasikan untuk menentukan arah bersama dalam perjuangan menghadapi berbagai permasalahan. Dengan demikian maka marilah kita membuat berbagai aktifitas dalam berbagai skala teritorial maupun aktifitas rutin agar dapat memaknai perjalanan PERMAI dalam rangka pengabdiannya. Sehingga dalam menyikapi berbagai situasi dan kondisi yang berkembang akhir-akhir ini, saya ingin menyampaikan beberapa hal yang harus tetap menjadi dasar  dari berbagai kegiatan kita kepada seluruh anggota PERMAI dimanapun berada:
1.    PERMAI harus tetap konsisten dalam turut menjaga dan mengamalkan PANCASILA, UUD’45, NKRI serta ke Bhinekka Tunggal Ikaan, maka PERMAI  mempunyai kewajiban untuk mengawal dan mewarnai agar tetap pada cita-cita Kemerdekaan Republik Indonesia.
2.    PERMAI perlu meningkatkan kekompakan antar anggota, agar lebih  kukuh,  lebih optimal dan dapat  turut serta menciptakan suasana aman dan damai.
3.    PERMAI harus dapat mengambil peran dan menjadi pihak yang dapat memberikan solusi bagi berbagai permasalahan TKI di Malaysia. Jaga nama baik Indonesia di Malaysia siapa pun tak akan dapat menafikan tentang sumbangan TKI dalam pembangunan Negara Malaysia ini, khusunya dalam pembangunan physicalnya. Ia akan tetap terpahat dalam ingatan bangsa Malaysia.
4.    PERMAI harus berperan dalam menjaga dan memilihara hubungan baik di antara dua negara serumpun supaya ia tetap erat dan kukuh walau dalam situasi apa pun. Memang dalam sejarah yang panjang di antara kedua negara ini, ada masa pasang surutnya, namun  ia haruslah ditangani dengan segala kebijaksanaan oleh kedua-dua Pemimpin Negara yang tercinta ini agar tetap segar bugar seperti sedia kala yang dapat memberikan manfaat kepada kedua-dua negara.
Atas nama Bangsa Indonesia, yang mana selama ini ikatan terjalin antara Kerajaan Malaysia dengan Pemerintah Indonesia – hari ini antara Masyarakat Malaysia dan Masyarakat Indonesia. Dimana bumi dipijak disitu langit di junjung .

Bapak Suryana Sasteradiredja sedang memotong Tumpeng